CBR Manajemen Kontruksi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
LATAR
BELAKANG
Manajemen sebagai ilmu baru dan dibutuhkan,
maka terus berkembang, sejalan dengan perkembangan itu maka banyak ahli yang
merumuskan pengertian dan arti manajemen.
Di bawah ini disampaikan beberapa devinisi atau
pengertian manajemen sebagai bahan pembahasan lebih lanjut.
1.
F.W. Taylor, pelopor ilmu manajemen dan dijuliki bapak
ilmu manajemen merumuskan manajemen sebagai berikut : “Manajemen adalah
ilmu dan seni
mengatur proses pemanfaatan Sumber Daya Manusia, uang, bahan
dan alat yang dianalisa dan diatur secara defektif dan efisien dalam mencapai
tujuan yang telah ditentukan”.
2.
Dalam Encyclopedia of Management Science
dituliskan arti manajemen sebagai berikut :
·
Manajemen adalah suatu proses memimpin untuk
mencapai tujuan yang telah ditentukan
·
Manajemen adalah suatu proses menganalisa,
menetapkan tujuan, sasaran serta penjabaran tugas dan kewajiban secara baik dan
efisien
·
Manajemen adalah suatu proses untuk menciptakan,
memelihara dan mengoperasikan organisasi dengan tujuan tertentu melalui upaya
manusia yang sistematika, terkoordinasi dan kooperatif
3.
Dr. Sondang P. Siagian pakar
manajemen Indonesia memberikan definisi sebagai berikut :
“Manajemen adalah suatu proses pelaksanaan
untuk memperoleh suatu hasil dalam rangka mencapai tujuan melalui kegiatan
orang lain”.
1.2
TUJUAN
1.
Untuk mengetahui apa sebenarnya pengertian dan
maksud dari menajemen kontruksi,
komponen dan apa saja yang dipelajari dalam menajemen kontruksi.
2.
Untuk memenuhi tugas mata kuliah menajemen kontruksi tentang mengkritik sebuah buku
1.3
MANFAAT
1.
Untuk menambah wawasan mengenai menajemen kontruksi menurut pandangan dari buku-buku karangan para
ahli
2.
Untuk mengetahui bagian-bagian yang terdapat
dalam menajemen kontruksi
3.
Lebih memahami bagaimana membuat critical book
report yang baik
BAB II
IDENTITAS DAN RINGKASAN BUKU
2.1
Identitas
Buku
· Buku
utama ( buku pertama )
Judul Buku : Kepemimpinan dalam Manajemen
No. ISBN 979-421-018-8
Pengarang : Miftah Thoha
Penerbit : Rajawali Pers
Tahun Terbit : 2009
Edisi : 1
Tebal Buku : 136 halaman
Bahasa Teks : Bahasa Indonesia
·
Buku Pembanding (buku
kedua)
Judul Buku : Manajemen Kontruksi
No. ISBN 978-602-8848-90-9
Pengarang : Dr. Putri Lynna A. Luthan, M.Sc dkk
Penerbit : Unimed Press
Tahun Terbit :
2012
Edisi
: 1
Tebal Buku : 175 Halaman
Bahasa Teks : Bahasa Indonesia
2.2
RINGKASAN BUKU
Sumber : Kepemimpinan dalam
Manajemen
BAB I
PENDAHULUAN
Keberhasilan atau kegagalan suatu perusahaan maupun
organisasi sebagian besar ditentukan oleh kepemimpinan. Kepemimpinan seseorang
dapat dilihat dari sudut mana saja dan adanya keterbatasan dan kelebihan
tertentu pada manusia untuk memimpin. Dalam buku ini akan membahas kepemimpinan
dari sudut pandang perilaku dan melihat hubungan kepemimpinan dengan kekuasaan
yang merupakan salah satu unsur dalam kehidupan manusia.
Ada pendapat
keras yang mengatakan bahwa “dunia atau umat manusia di dunia ini pada
hakikatnya hanya ditentukan oleh beberapa orang saja, yakni yang berstatus
sebagai pemimpin.” George R. Terry merumuskan kepimpinan itu adalah aktivitas untuk
mempengaruhi orang-orang supaya diarahkan mencapai tujuan organisasi.
Kepemimpinan sering kali disamakan dengan manajemen, dimana konsep kepemimpinan
sangat dekat dengan konsep kekuasaan. Buku ini akan memberikan jawaban atas
pertanyaan tersebut.
BAB II
LEADERSHIP DAN MANAGEMENT
Perbedaan Leadership dan
Manajement Manajer ialah orang yang akan memikirkan kegiatan untuk mencapai
suatu tujuan organisasi yang memiliki batasan oleh tata karma birokrasi,
kegiatan mencapai tujuan oleh kepemimpinan itu dapat dinamakan manajemen. Kepemimpinan merupakan kegiatan untuk mempengaruhi
perilaku manusia baik perorangan ataupun kelompok yang tidak harus memiliki
batasan oleh aturan-aturan terhadap organisasi. Peranan manajer Menurut Henry
Mintzberg ada 3 peranan utama manajer yang harus dilakukan manajer atas, tengah
dan bawah, antara lain:
1. Peranan hubungan antarpribadi
a. Peranan sebagai figurehead
b. Peranan sebagai pemimpin
c. Peranan sebagai pejabat perantara
2. Peranan informasi
a. Monitor
b. Disseminator
c. Juru bicara
3. Peranan pembuat keputusan
a. Entrepreneur
b. Penghalau gangguan
c. Pembagi sumber
d. Negosiator
BAB III
PENEMUAN KLASIK TENTANG KEPEMIMPINAN
Studi Iowa Untuk mempelajari kepemimpinan, dilakukan
penelitian di Universitas Iowa terhadap anak-anak berumur 10 tahun untuk
memainkan peran kepemimpinan yakni: otokratis, demokratis dan semunya sendiri.
Dengan menyimpulkan bahwa sifat otokratis memberikan reaksi apakah agresif atau
apatis, kepemimpinan semaunya sendiri menghasilkan lebih banyak sifat agresif,
dan gaya demokratis berada diantara satu agresif dan empat patis dalam kelompok
yang otokratis tersebut. Penemuan Ohio Penelitian ini dilakukan terhadap
kelompok sipil dengan mengamati perilaku individu dalam memberikan pengarahan
dalam suatu organisasi.
Dengan
menyimpulkan pemimpin memiliki perilaku dua dimensi yaitu inisiatif dan
perhatian yang dapat dikembangkan menjadi empat kombinasi sebagai berikut:
Tinggi Perhatian Rendah Rendah Struktur Inisiatif Tinggi Studi kepemimpinan
Michigan Penelitian ini dilakukan pada perusahaan asuransi prudensial dengan
menyeleksi tinggi-rendahnya terhadap produktivitas yang disimpulkan dimana
hasilnya berlawanan, produksi rendah memiliki sifat pengawasan yang ketat dan
lebih mementingkan produksi. Produksi tingkat tinggi memiliki sifat terbuka,
lebih mementingkan pekerja, dan menggunakan waktu lebih banyak terhadap
pengawasan.
BAB IV
TEORI KEPEMIMPINAN
Teori Sifat
Dalam teori ini terdapat empat sifat yang mempengaruhi
keberhasilan dalam memimpin, yaitu:
1. kecerdasan
2. kedewasaan dan keluasan hubungan sosial
3. motivasi diri dan dorongan berprestasi
4. sikap-sikap hubungan kemanusiaan
Teori Kelompok
Teori ini mengatakan menunjukan bahwa para bawahan
dapat mempengaruhi pemimpinnya dan pemimpin dapat mempengaruhi para bawahannya.
Teori sitiuasional dan model kontijensi Ada dua pengukuran yang saling
berhubungan dengan kepemimpinan, yaitu:
1. hubungan kemanusiaan atau gaya yang lunak
2. gaya yang berorientasi tugas atau “hard nosed”.
Menurut Fiedler gaya kepemimpinan yang dikombinasikan
dengan situasi akan menentukan hasil dalam pelaksanaan kerja. Dimana situasi
yang menyenangkan itu jika:
a. pemimpin diterima oleh para pengikutnya.
b. tugas-tugas dan semua yang berhubungan dengan
ditentukan secara jelas.
c. penggunaan otoritas dan kekuasaan secara formal
diterapkan pada posisi pemimpin.
Teori
Jalan Kecil – Tujuan
Teori ini menyimpulkan dimana
pemimpin membuat jalan kecil pada para bawahannya untuk mencapai tujuan sebaik
mungkin. Diagram: teori jalan
kecil – tujuan Pendekatan social learning dalam kepemimpinan Antara pemimpin
dan bawahan memiliki hubungan interaksi yang baik dalam menyelesaikan suatu
perkara untuk menyempurkan perilaku masing-masing.
BAB V
GAYA KEPEMIMPINAN
Gaya kepemimpinan kontinum Ini merupakan
cara yang klasik untuk mempengaruhi bawahan yang terdiri dari dua bidang yaitu
pemimpin menggunakan otoritasnya dalam memimpin, yang kedua pemimpin menunjukan
cara demokratisnya dengan menggunakan tujuh cara keputusan pemimpin:
1. Pemimpin membuat keputusan dan mengumumkannya.
2. Pemimpin menjual keputusan.
3. Pemimpin memberikan ide dan mengundang
pertanyaan.
4. Pemimpin memberikan keputusan sementara yang bisa
diubah.
5. Pemimpin memberikan persoalan, meminta saran-saran dan
membuat keputusan.
6. Pemimpin merumuskan batas-batasnya, meminta pada
kelompok untuk membuat keputusan.
7. Pimpinan mengizinkan bawahan untuk melakukan fungsi
dalam batas-batas yang telah dirumuskan oleh atasan.
Gaya Managerial
Grid
Dalam pendekatan ini pemimpin/manajer berhubungan dengan
produksi dan orang-orang. Oleh karena itu ada beberapa cara
kepemimpinannya:
1. Usaha manajemen yang paling rendah (minim) terhadap
pekerjaan yang harus dikerjakan dan semangat kerja orang-orang yang
bekerja.
2. Pencapaian kerja dalam manajemen adalah dari
kepercayaan pada kemerdekaan orang-orang lewat penggunaan standar umum dalam
organisasi yang berupa tujuan organisasi, dan dengan berdasarkan atas
kepercayaan dan respek.
3. Manajemen yang penuh perhatian terhadap kebutuhan
orang-orang dan memimpinnya ke suasana organisasi yang bersahabat, menyenangkan
dan kecepatan kerja yang rileks.
4. Efisiensi hasil dari manajemen ini dicapai dari usaha
menata kerja dalam cara tertentu dengan sedikit perhatiannya pada unsur
manusia.
5. Pelaksanaan kerja manajemen secara memadai lewat
keseimbangan kerja yang diharuskan tercapai dan peningkatan semangat kerja
orang-orang yang memuaskan.
Tiga dimensi dari Reddin Cara ini merupakan cara
pemimpin yang mempunyai pengaruh terhadap lingkungannya. Dimana cara dasar
kepemimpinan seorang manajer yaitu berhubungan, terpadu, terpisah, dan
pengabdian. Kemudian dapat menjadi cara yang efektif dan tidak efektif.
Adapun cara yang efektif, yaitu:
1. Eksekutif.
2. Pencinta pengembangan.
3. Otokratis yang baik.
4. Birokrat.
Dan cara yang tidak efektif:
1. Pencinta kompromi.
2. Missionari.
3. Otokrat.
4. Lari dari tugas.
Empatsistem manajemen dari Likert Menurut Likert, pemimpin
yang berhasil jika dengan cara participative management, dimana pemimpin
berorientasi dengan para bawahan serta memiliki hubungan yang mendukung.
BAB VI
KEMIMPINAN SITUASIONAL
Gaya Dasar
Kepemimpinan
Ada dua hal perilaku yang biasanya dilakukan pemimpin
terhadap bawahannya, yakni: perilaku pengarahkan dan perilaku mendukung.
Perilaku gaya dasar kepemimpinan dalam pengambilan keputusan Ketika pemimpin
melakukan proses pemecahan suatu masalah dan membuat keputusan, maka ada empat
gaya dasar kepemimpinan dalam proses pembuatan keputusan: instruksi,
konsultasi, partisipasi, delegasi.
Kematangan para pengikut Kemampuan merupakan salah
satu unsure kematangan yang berhubungan denganpengetahuan/keterampilan yang
didapat dri pelatihan, pengalaman, dan pendidikan. Bagaimana cara mengetahui
gaya kepemimpinan kita Di situsi apapun, seseorang dapat mempengaruhi orang
lain maupun kelompok. Gaya kepemimpinan suatu perilaku yang konsisten akan
terlihat dari bagaimana kita menunjukkan dan diketahui oleh pihak lain ketika
kita mempengaruhi orang lain.
Dengan demikian, kepemimpinan bis terjadi dimana-mana.
Gaya kepemimpinan Gambaran diri atas kepemimpinan kita bisa saja merefleksi
atau tidak merefleksi diri kita sebenarnya. Semua ini tergantung bagaimana
dekatnya persepsi kita dengan persepsi orang lain. Penyesuaian gaya Seseorang
pemimpin yang memiliki tingkat gaya yang besar, bisa tidak efektif kalau gaya
perilakunya tidak sesuai dengan tuntutan situasi.
Sebaliknya, jika
pemimpin yang memiliki tingkat gaya yang sempit dapat dengan efektif jika
berada disituasi yang memungkinkan gayanya sukses yang besar.
BAB VII
KEKUASAAN DAN KEPEMIMPINAN
Pengertian kekuasaan Menurut Max
Weber, kekuasaan sebagai suatu kemungkinan yang membuat seorang aktor di dalam
suatu hubungan sosial berada dalam suatu jabatan untuk melaksanakan
keinginannya sendiri dan yang menghilangkan halangan. Menurut Rogers berusaha membuat jelas kekaburan
istilah dengan merumuskan kekuasaan sebagai suatu potensi dari suatu pengaruh.
Sumber dan bentuk kekuasaan Machiavelli menyatakan bahwa hubungan yang baik itu
terjadi jika didasarkan atas cinta (kekuasaan pribadi) dan ketakutan (kekuasaan
jabatan) Adapun bentuk kekuasaan itu ada tujuh:
1. Kekuasaan paksaan
2. Kekuasaan keahlian
3. Kekuasaan legitimasi
4. Kekuasaan referensi
5. Kekuasaan penghargaan
6. Kekuasaan informasi
7. Kekuasaan hubungan
Aplikasi sumber-sumber kekuasaan pada
kepemimpinan situasional Kepemimpinan situasional memberikan dampak pemahaman
yang potensial dari setiap sumber kedewasaan kekuasaan yang tidak hanya
ditentukan dari gaya kepemimpinan, akan tetapi juga ditentukan oleh sumber
kekuasaan yang digunakan pemimpin untuk mempengaruhi suatu hal. Sumber-sumber kekuasaan yang relevan ialah berasal
dari organisasi atau jabatan pemimpin dalam organisasi.
BAB VIII
KONFLIK DAN KEPEMIMPINAN
Konflik antarpribadi Konlik ini terjadi karena adanya
hal yang bertentangan dari suatu interaksi antara suatu diri individu dengan
individu yang lain. Strategi pemecahan konflik antarpribadi Banyak cara untuk
menyelesaikan konflik ini, dan adapun cara yang merupakan strategi dasar yang
menurut hasilnya disebut:
1. Sama-sama merugi : penyelesaiannya dengan cara
kompromi, memberikan perhatian kepada salah satu pihak yang berkonflik,
menggunakan pihak ketiga diluar yang berkonflik, dan menggunakan
peraturan.
2. Kalah-menang
3. Sama-sama menang
Konflik Organisasi
Konflik ini terjadi karena adanya pertentangan
antarpribadi dengan pribadi suatu kelompok, akan tetapi konflik ini dapat
digunakan untuk mencapai tujuan yang sehat karena adanya keinginan untuk
menjadi organisasi yang paling baik.
Ada empat struktur konflik ini:
1. Konflik hierarki
2. Konflik fungsional
3. Konflik lini
4. Konflik formal-informal
Strategi Pemecahan
Konflik Dalam Organisasi
Adapun menurut Louis Pondy dalam mengatasi konflik
organisasi dengan pendekatan:
1. tawar menawar/musyawarah
2. birokratis
3. sistem
Menurut Kilman dan Thomas:
1. saling memahami
2. selidiki yang menjadi konflik
3. tentukan cara untuk mengatasinya
BAB III
PENUTUP
3.1
Kelebihan Dan Kelemahan Buku
·
Kelebihan
Secara keseluruhan, buku Kepemimpinan dalam
Manajemen karangan Miftah Thoha memuat banyak pengertian dari
para-para pendapat. Penulis seakan-akan mengajak pembaca untuk ikut dalam
keadaan yang sebenarnya. Setiap bab penulis membuat satu kesimpulannya yang
dapat dimengerti.
· Kelemahan
Pada dasarnya semua buku tidak luput dari kekurangan,
baik itu dalam hal isi maupun pembahasannya. Seperti halnya buku-buku yang
lain, buku ini juga mempunyai kekurangan. Kekurangan buku ini terletak pada
penggunaan bahasa dalam pembahasannya, dimana terkadang ada kata-kata yang
menggunakan istilah yang sulit untuk dipahami. Dan pengulangan informasi sering kali terjadi pada bab-bab
berikutnya.
3.2
KESIMPULAN
Kepemimpinan merupakan aktivitas untuk mempengaruhi
orang lain agar mau diarahkan untuk memcapai suatu tujuan. Dimana cara seorang
pemimpin itu juga merupakan hal yang perlu untuk mempengaruhi orang lain. Untuk
menjadi seorang pemimpin itu dia harus bisa memimpin dari lingkungan yang kecil
yaitu dirinya sendiri, keluarga, perusahaan hingga di linkungan yang besar
yaitu Negara. Dengan kritikal buku ini kita lebih dapat membandingkan antara
dua buku tentang kepemimpinan dengan penulis yang berbeda guna untuk menambah
wawasan serta pengalaman dalam sikap berkepemimpinan.
DAFTAR PUSTAKA
Thoha, Miftah. 2009. Kepemimpinan dalam Manajemen.
Jakarta: Rajawali Pers
Dr. Putri Lynna A. Luthan, M.Sc dkk . 2012 Manajemen
Kontruksi.Medan: Unimed Press
burnt titanium - I am Tried - I am Tried - I am Tried - I am Tried - I am Tried
BalasHapusTried. I am Tried. You can choose from other items. Tried. titanium hammer You can choose from other titanium teeth items. If titanium shift knob you want to buy titanium teeth k9 items, I am dental implants Tried.